Ducati Superbike 1098 S
"Setiap tahun kita memasarkan sebanyak 20 hingga 30 unit saja sudah bagus. Ini karena segmen Ducati sangat berkarakter dan jumlahnya sedikit," kata AS Nugroho, Presiden Direktur Ducati Indonesia saat dihubungi okezone bebepa waktu lalu.
Tidak seperti motor jenis premium lainnya, seperti Harley, karakter Ducati yang lebih ke sport menciptakan segmennya tersendiri. Meski demikian, dalam hal performa dan desain, Nugroho menyatakan hanya Ducati yang mampu menyaingi motor-motor sport buatan pabrikan Jepang. Dan ini terbukti di arena Moto GP.
Penjualan Ducati sempat terhenti pada 2004. Kemudian dilanjutkan pada 2006. Saat ini, Ducati sudah mendatangkan hampir seluruh model-modelnya ke pasar Indonesia, termasuk jenis Super Bike. "Sebagian besar model Ducati yang diinginkan konsumen, akan kita datangkan dari Italia," tutur Nugroho. Menurutnya, konsumen Ducati umumnya sudah mengetahu banyak mengenai motor yang memiliki berbasis di Bologna Italia tersebut. Bahkan. Nugroho mengakui, pengetahuan konsumen tentang Ducati lebih baik dari pihak Ducati Indonesia sendiri. Inilah yang menjadikan segmen motor Ducati terasa spesial.
Selain Superbike, model Monster dan Multitrada juga banyak diminati konsmen Indonesia. Pembeli model Monster bahkan hampir 50 persen dari total penjualan Ducati. Ducati Indonesia sendiri sudah mendatangkan 5 varian Monster ke Indonesia, di antaranya 695, 696, dan S2R 1.000. Seluruh model Ducati dipasarkan di Indonesia dengan kisaran harga Rp275 juta hingga Rp475 juta untuk model Superbike.
Nugroho menandaskan, pihaknya tidak melakukan strategi khusus untuk meningkatkan pasar motor sport di Indonesia. "Kita bermain di segmen motor premium yang pasarnya memang sempit. Menjual 20 hingga 30 unit saja sudah lumayan. Tayangan Moto GP dan kerjasama dengan brand rokok ternama yang menjadi sponsor tim Moto GP Ducati, dirasa cukup untuk memperkenalkan Ducati ke pasar Indonesia," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar