Rabu, 25 Juni 2008

Jepang Berburu Alien dan UFO


TOKYO - Ilmuwan Jepang saat ini sibuk berburu keberadaan alien dan benda terbang tak teridentifikasi (UFO). Tidak tanggung-tanggung, guna menguak misteri itu, para ilmuwan bergabung dalam sebuah proyek di Nishi-Harima Astronomical Observatory (NHAO) yang bermarkas di Sayo Town, Daerah Administrasi Hyogo, Jepang Timur.

Kepala Peneliti NHAO Shinya Narusawa dalam wawancara akhir pekan lalu yang dikutip melalui AFP mengatakan, proyek jangka panjang itu diikuti sejumlah ilmuwan dari Jepang dan beberapa negara lainnya. Narusawa tidak menjelaskan dari mana saja ilmuwan luar Jepang yang dilibatkan. "Setiap orang setidaknya pernah berpikir sekali apakah luar angkasa itu tak terbatas dan apakah alien benar-benar ada," papar Narusawa.

Narusawa menjelaskan, dalam meneliti keberadaan alien dan UFO, pihaknya menggunakan sejumlah teleskop serta alat pendeteksi gelombang dan cahaya. Alat alat itu, kata Narusawa, dapat menangkap sinyal yang diduga bukan berasal dari bumi. Sinyal tersebut kemudian diteliti dan dicari asalnya.

Narusawa tidak merinci nama alat-alat yang dimaksud. "Sangat sulit mendeteksi adanya sinyal aneh. Terkadang sangat sulit untuk mengatakan apakah itu dari bumi, misalnya dari mesin, ataukah sinyal itu datang dari alam lain," jelasnya. Sejauh ini belum ada hasil yang signifikan terkait penyelidikan alien dan UFO. Kendati demikian, Narusawa yakin cepat atau lambat misteri tentang kehidupan di luar bumi akan terkuak.

"Dengan memikirkan angkasa luar, kami berharap akan ada peluang yang dapat membuat manusia semakin menghargai bumi dan semua makhluk yang ada di atasnya," ujarnya. Penelitian tentang alien dan UFO di Jepang bukanlah isu baru. Tahun lalu parlemen Jepang secara resmi menanyakan kepada pemerintah apakah pernah melakukan observasi tentang fenomena yang dibicarakan banyak orang itu.

Menjawab pertanyaan itu, pemerintah mengatakan 'tidak'. Tidak hanya di Jepang, perburuan alien dan UFO juga dilakukan di negara-negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Belum lama ini, Departemen Pertahanan (Dephan) Inggris merilis data tentang penampakan benda-benda misterius yang diduga UFO.

Data dari 1989-2002 itu dirilis awal Juni, beberapa data sudah pernah dipublikasikan, sisanya akan dirilis beberapa tahun lalu. Data tersebut dapat diakses melalui website milik Arsip Nasional Inggris di ufo.nationalarchives. go.uk. Sebagian material berisi formulir satu halaman berisi detail seperti kira-kira sebesar apa pesawat itu dan apa saja yang dilakukan, kalau saja terlihat.

Data itu termasuk kliping koran acak dari tulisan wartawan. Seperti artikel 1986 milik Daily Mirror tentang cahaya dari objek merah menyala di kokpit sebuah pesawat Angkatan Udara Inggris (RAF) yang membawa Pangeran Charles membuat pilotnya silau. Di dalam artikel itu, koran tersebut mengatakan, Pangeran Philip (suami Ratu Elizabeth II) adalah seorang yang suka mengamati UFO selama 36 tahun.

Di pihak lain, AS juga secara sistematis mengumpulkan laporan penampakan UFO. Tapi, program terakhirnya, dikenal sebagai Project Blue Book, ditutup pada 1969 setelah pemerintah menyimpulkan bahwa tak ada UFO di sana dan mereka tidak mau menyelidiki.

Tidak ada komentar:

GOOGLE SERVICE

VIDEO