Hadiah tersebut diberikan kepada Raja Tribhuvan, kakek dari Raja Gyanendra yang baru-baru ini mundur dari tampuk singgasana kerajaan sekaligus menyudahi sistem monarki Nepal yang berjaya selama 239 tahun.
Seorang pejabat Nepal seperti dikutip Reuters, Senin (16/6/2008) mengatakan, Mercedes Benz produksi 1939 tersebut kini berada di Istana Narayanhiti Nepal. Kondisi mobil saat ini tidak terawat. Pejabat Nepal tersebut mengaku bahwa negaranya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk merestorasi mobil bersejarah tersebut.
Dengan rencana pemindahan mobil ke museum, diharapkan dapat menggerakkan pihak lain ikut merawat warisan sejarah tersebut.
Menurut birokrat senior Nepal, Govinda Prasad Kusum, saat sampai ke Nepal pada 1940, mobil tersebut diangkat oleh puluhan pekerja ke ibu kota Nepal, Kathmandu selama berhari-hari menembus jalan pegunungan. Ketika itu, Nepal belum memiliki jalan di antara pegunungan Himalaya yang dapat dilalui mobil. Tribhuvan sendiri menggunakan mobil tersebut, karena saat itu tidak ada satu pun alat transportasi di Kathmandu.
Setelah ia meninggal pada 1950, nasib mobil terbengkalai dan sempat dijadikan bahan praktik mahasiswa teknik di Universitas Thapathali. Kap mesin dan pintu terlepas, bagian mesin berkarat, dan bangku sudah terkoyak-koyak.
Kini Nepal sudah banyak berubah. Sejak 1950 banyak perkembangan yang terjadi. Dalam bidang transportasi, saat ini di Nepal terdapat 500.000 unit kendaraan termasuk sepeda motor. Hal ini cukup sebanding dengan panjang jalan nasional yang mencapai 17.000 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar